Kamis, 19 Mei 2011

KOMPLIKASI OBESITAS


a.   Penyakit Kencing Manis (Diabetes Mellitus), seorang yang obesitas memiliki resiko terkena Diabetes Mellitus 9,78 kali dibandingkan orang y ang normal berat badannya.
b.   Penyakit Jantung Koroner, seorang yang obesitas memiliki resiko terkena Penyakit Jantung Koroner 2,03 kali dibandingkan orang yang normal berat badannya.
c.   Penyakit Sendi Lutut Kaki (Osteoarthritis Genu).
d.   Penyakit Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi).
e.   Penyakit Kelebihan Lemak Darah (Hiperlipidemia).
f.    Penyakit OSAS (Obstructive Sleep Apnoe Syndrome). Pada penderita obesitas dapat terjadi sindrom henti nafas selama tidur karena sumbatan (OSAS). OSAS pada penderita Obesitas diduga karena terjadinya penyempitan saluran nafas hagian atas akibat penimbunan jaringan lemak di dalam otot dan jaringan lunak sekitar saluran nafas, atau kompresi eksternal rahang dan leher.
Ø  Teori Obesitas Menurut Teori Timur
Menurut teori Akupunktur, obesitas dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan yaitu:
a.   Hiperfungsi (Ekses) JiaoYang (Jiao Tengah)
Sering terjadi pada obesitas yang disebabkan karena berlebihan makan yang menimbulkan penimbunan deposit lemak
tubuh. Secara klinis terjadi pertambahan ukuran tubuh disertai peningkatan nafsu makan, rasa lapar, dan ketegangan otot perut, serta kadang konstipasi (sulit buang air besar). karena ekses (hiperfungsi) Lambung. Gambaran selaput Iidah tipis dan putih, serta nadi licin.
a.   Stagnasi (hambatan) riak lembab
Sering terjadi pada obesitas yang disebabkan gangguan endokrin. Secara klinis terjadi pertambahan ukuran tubuh, mengantuk, kurang aktif, kurang bersemangat, kurang gerak, rasa hambar di mulut, kurang nafsu makan, kotoran lembek, urin jernih dan jumlahnya banyak. Pada wanita terjadi amenorhoea atau menstruasi yang sedikit dengan siklus yang panjang. Pada pria terjadi impotensia (lemah syahwat). Gambaran selaput lidah tebal dan licin, serta nadi licin.
b.   Hambatan komunikasi karena tersumbatnya aliran Xue (darah)
Sering terjadi pada kasus obesitas yang disebabkan karena faktor keturunan. Secara klinis terjadi pertambahan ukuran tubuh, nyeri dada, jantung berdebar, pusing, telinga berdengung, otot Iidah berwarna merah tua dengan selaput lidah tipis berwarna kekuningan, serta nadi licin mengancam (Slippery thready pulse).

PENATALAKSANAAN OBESITAS
A.     Penanggulangan Secara Umum Penanggulangan Obesitas secara umum dapat dilakukan dengan cara:
a.     Pengaturan diet a.     Perubahan pola hidup
b.    Pengaturan kegiatan fisik (olabraga)
c.     Konsultasi psikologik
d.    Pemberian obat-obatan
e.     Tindakan pembedahan
f.     Akupunktur
A.     Penanggulangan Obesitas Secara Akupunktur Penanggulangan Obesitas dengan akupunktur telah banyak dilakukan sejak tahun 1973 di Jepang, Australia, Asia Hong Kong Eropa, dan Amerika. Hal ini disebabkan karena terapi akupunktur dianggap Mudah, Aman, Rasional, Eetektif dan Murah. Terapi akupunktur untuk Obesitas bergantung pada penyeebabnya. Selanjutnya akan dikemukakan pemilihan titik akupunktur tubuh (makro akupunktur) untuk menanggulangi obesitas sesuai dengan jenis penyebabnya.
a.   Hiperfungsi (Ekses) JiaoYang (Jiao Tengah)
Dipilih titik CV-12 (Zhongwan), ST-36 (Zusanli), BL-20 (Weishu) Kadang dapat digunakan titik 13L-19 (Pishu), SP-6 (Sanyinjiao) atau SP-3 (Taibai). Manipulasi dilakukan dengan Xu (Sedasi). Terapi dilakukan setiap hari atau 2-3 kali per minggu, dengan seri terapi 12-L5 kali serta istirahat 3 hari atau 2 minggu, kemudian dilanjutkan seri terapi berikutnya.
b.   Stagnas(i sumbatan)r iak lembab
 Dipilih titik BL-L9 (Pishu), SP-3 (Taibai), dan SP-6 (Sanyinjao). Kadang dapat digunakan BL-20 (Weishu), dan  kali per minggu dengan seri terapi 12-15 kali serta istirahat 3 hari, 1 atau 2 rrringgtt, kemudian dilanjutkan dengan seri terapi berikutnya.
a.   Hambatan komunikasi karena tersumbatnya aliran Xue (darah)
Dipilih titik BL-L5 (Xinshu), BL-L8 (Ganshu), PC-6 (Neiguan), ST-36 (Zusanli). Kadang perlu ditambah BL-22 (Sanjiaoshu), LR-3 (Taichong), SP-3 (Taibai), SP6 (Sanyinjiao),G V-20 (Baihui), dan HT-7 (Shenmen)M. anipulasi dengan cara Bu (Tonifikasi). Terapi dilakukan setiap hari atau 2-3 kali per minggu dengan seri terapi 12-15 kali serta istirahat 3 hari, 1 atau 2 mingga, kemudian dilanjutkan dengan seri terapi berikutnya.Zhongwan (CV-12). Manipulasi dengan Bu (Tonifikasi). Terapi dilakukan setiap hari atau 2-3 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar